Bulan Desember lalu, seorang teman menulis status 'festival gudeg @ Jl. Wijilan.' Membaca status itu saya jadi kangen gudeg. Kangen suasana Jogja, lebih tepatnya.
Jalan Wijilan memang terkenal sebagai sentra gudeg. Di sepanjang jalan tersebut dipenuhi warung gudeg. Seingat saya, kalau mau menikmati gudeg lengkap dengan lauk-pauknya seperti opor ayam, hati-ampela, tahu dan sambal goreng krecek, datanglah sebelum jam 13.00. Karena kalau lebih dari jam tersebut atau lewat jam makan siang, lauk-pauknya sudah tidak lengkap lagi.
Saya belum pernah masak gudeg, selama ini selalu beli. Sekarang mau nyoba masak sendiri. Resepnya nanya langsung ke teman yang biasa masak gudeg yaitu mama Giras dan Bagas yang punya Aurora Gudeg di New Zealand. Sst....gudeg Aurora ini banyak peminatnya di NZ sana?! Laris manis deh. Alhamdulillah saya kebagian resepnya.
Berikut resepnya tapi saya bikin setengah aja dengan 4 telur, soalnya hanya untuk dinikmati berdua :)
Bahan :
4 kaleng nangka muda (kurleb 1 kg), ditiriskan
20 butir telur rebus, dikupas
1 butir red onion + 8 siung bawang merah (15 siung bawang merah)
10 siung bawang putih
8 butir kemiri
4 sdt ketumbar bubuk
8 lembar daun salam
50 gr lengkuas (8-10 cm lengkuas), dimemarkan
4 sdt tamarind paste ( 4 biji asam)
200 gr daging sapi bertulang / iga
150 gr gula merah
5 sdt garam
1 kaleng / 425 ml santan
Cara membuat :
1. Haluskan bawang merah, bawang putih dan kemiri.
2. Campur semua bumbu dengan santan, nangka, telur, daging dan bahan lainnya.
3. Masak dengan api kecil, sambil diaduk-aduk hingga bumbu dan santannya mengering.